Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

Dinas Pendidikan Kantor Cabang Dinas Wilayah XII

SMA NEGERI 1 Cikalong

Jalan Raya Cikalong KM 06 Ds. Singkir Kec. Cikalong 46195 Tasikmalaya Prov. Jawa Barat

NPSN: 20210767 - Tlp. (0265) 339519 / Email. infosmancikalong@yahoo.com

TERKINI: Selamat datang di website resmi SMA Negeri 1 Cikalong, kami menyediakan informasi tentang profil, berita, pengetahuan umum, kegiatan, karya, dan dokumentasi sekolah kami pada situs ini, semoga bermanfaat, terimakasih.

CARI TULISAN


PENGUMUMAN TERBARU

Akreditasi

JADWAL KEGIATAN


MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)

Tgl. 15/07/2024 | Pukul 12:00 am
s/d. 17/07/2024 | Pukul 12:00 am

Tempat: SMAN 1 CIKALONG

Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS)

Tgl. 04/12/2023 | Pukul 12:00 am
s/d. 11/12/2023 | Pukul 12:00 am

Tempat: SMAN 1 CIKALONG

Pembagian Raport Semester Ganjil

Tgl. 22/12/2023 | Pukul 12:00 am
s/d. 22/12/2023 | Pukul 12:00 am

Tempat: SMAN 1 CIKALONG

LOGIN FORM



Lupa Password? | Register »

POLLING SINGKAT

Buku Tamu

BERITA & ARTIKEL


Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Diupdate Tgl. 23/10/2024 | Artikel | Administrator | Dilihat 303x

Sebagai seorang pendidik atau pimpinan sebuah institusi, bahkan dalam kehidupan sehari-haripun kita seringkali menghadapi pengambilan Keputusan setiap harinya. Mungkin pernah juga dalam pengambilan Keputusan tersebut melibatkan berbagai pihak yang memiliki kepentingan yang sama-sama menjungjung tinggi suatu nilai Kebajikan tertentu, dan keduanya sama benar, namun tertantang karena saling bertentangan satu sama lainnya ? situasi seperti ini disebut sebagai sebuah dilema etika. Secara umum ada pola model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan sebagai berikut: 1) individu lawan kelompok; 2) rasa keadilan lawan rasa kasihan; 3) kebenaran lawan kesetiaan; 4) jangka pendek lawan jangka Panjang. Ada pula 3 prinsip yang membantu menghadapi pilihan-pilihan yang menantang dalam pengambilan Keputusan. Ketiga prinsip itu adalah : 1) Berpikir berbasis hasil akhir; 2) Berpikir berbasis peraturan; 3) Berpikir berbasis rasa peduli. Serta untuk memandu kita dalam pengambilan Keputusan dan menguji Keputusan yang akan diambil dalam situasi dilemma etika yang membingunkan, ada 9 langkah yang dapat dilakukan yaitu, 1) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan; 2) Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini; 3) Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi; 4) Pengujian benar atau salah; 5) Pengujian paradigma benar lawan benar; 6) Melakukan prinsip resolusi; 7) Investigasi opsi trilema; 8) Buat Keputusan; 9) Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.

Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara (KHD) dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

KHD mengusung Pratap Triloka dalam pendidikan sebagai sistem Among, yaitu ing ngarsa sung tuladha, artinya seorang guru menjadi teladan bagi muridnya. Ing madya mangun karsa, artinya guru menyampaikan komunikasi yang baik di kalangan muridnya. Tut wuri handayani, yaitu guru yang selalu memotivasi serta mendorong muridnya berkembang sesuai potensinya.

Dalam menjalankan peran sebagai guru, ada kalanya guru dihadapkan pada situasi yang mengandung dilema etika dan semangat moral. Dilema etika merupakan sebuah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih dua pilihan. Di mana kedua pilihan benar secara moral, tetapi bertentangan. Bangunan moral adalah sebuah situasi ketika pendidik harus memilih keputusan yang benar atau salah.

Menurut penulis pengaruh pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka terhadap sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran adalah guru menyadari dalam lingkungan sekolah akan ditemukan berbagai dilema etika dan pembangun moral. Maka dari itu disinilah guru harus memiliki kompetensi dan peran sesuai dengan filosofi Pratap Triloka dari KHD dengan cara menjadi sosok teladan yang positif, motivator, dan sekaligus  dukungan moral  bagi murid untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila dan merdeka belajar sehingga guru seyogyanya selalu mengacu pada 9 langkah dalam Menguji dan mengambil keputusan dalam situasi yang menantang dan reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, mempengaruhi prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri akan menentukan cara pandang terhadap situasi atau masalah, prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan, penulis mengenal ada tiga prinsip yang dapat dimbil yakni Berpikir Berbasis Hasil Akhir ( Ends-Based Thinking ), Berpikir Berbasis Peraturan ( Rule-Based Thinking ), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli ( Care-Based Thinking ). Prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan tentunya berkaitan dengan nilai-nilai yang tertanam dalam diri. Misalnya, guru yang memiliki empati yang tinggi, rasa kasih sayang dan kepedulian cenderung akan memilih prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Sedangkan guru yang memiliki sikap jujur ​​dan komitmen yang kuat untuk tunduk pada peraturan cenderung memilih berpikir prinsip Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking). Dan guru yang reflektif dan memiliki jiwa sosial yang tinggi cenderung memilih prinsip Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking).

Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ' coaching ' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut sudah efektif, masihkah terdapat pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ' coaching ' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Dalam materi pengambilan keputusan yang dipelajari penulis saat ini ternyata memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan ' coaching ' (bimbingan) yang pernah dilakukan pada modul sebelumnya. Jika pada proses coaching kita membantu agar Coachee dapat membuat keputusannya secara mandiri maka dalam modul ini kita kembali melakukan refleksi apakah keputusan yang dibuat tersebut dapat dipertanggungjawabkan, menjadi  win-win solution  bagi pembuat keputusan atau justru akan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Dalam pembelajaran pengambilan keputusan ini, penulis diberikan panduan berupa 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan yang tentu saja akan membuat suatu keputusan semakin tajam dan matang.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Sebagai seorang pendidik tentu akan menghadapi situasi dilema etika atau membangun moral di lingkungan sekolah. Pembahasan studi kasus pada modul ini memberikan contoh-contoh yang biasa terjadi dan mungkin saja pernah dialami oleh sebagian guru. Hal ini akan memberikan rambu-rambu dan pedoman agar guru-guru tidak terjebak dalam situasi yang sama dan dapat bertindak secara bijak melalui prinsip, paradigma, dan langkah-langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan akan membuat kita semakin menyadari perilaku yang benar dan perilaku yang salah.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan memiliki arti penting bagi maju atau mundurnya suatu sekolah. Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan terhadap sekolah ke arah yang lebih baik, terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Namun sebaliknya pengambilan keputusan yang salah akan berdampak buruk pada perjalanan roda sekolah itu sendiri.

Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk melakukan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Perubahan tidak dapat dibangun dalam waktu semalam. Paradigma yang sudah tertanam begitu lama di benak warga sekolah (kepala sekolah, guru, murid, wali murid dan masyarakat) dan telah menjadi budaya tentu akan menjadi sebuah tantangan dan sulit dihilangkan. Kasus dilema etika pun masih akan menjadi bagian dalam skenario di lingkungan sekolah. Menurut penulis, pelaku harus fokus pada proses dan langkah perubahan yang telah dibuat meski masih seumur jagung, sebesar apapun batu yang menghalangi akan ada celah meski hanya dari beberapa tetesan dukungan dan semangat.

Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Sebagai pemimpin pembelajaran tentunya pengambilan keputusan akan sangat berpengaruh pada pengajaran yang diberikan kepada murid, baik dengan metode klasik seperti ceramah yang cenderung membuat murid statistik ataupun pengajaran yang mempertimbangkan model pembelajaran yang memandang keberagaman dan aspek sosial emosional murid sehingga dapat memerdekakan murid-murid kita dengan baik darinya. ranah kognitif, psikomotorik maupun afektifnya. Menjadi pembelajaran yang berpihak pada murid yang lebih nyaman dan menyenangkan.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Setiap pengambilan keputusan yang dilakukan guru secara tepat dan bijak tentu akan mempengaruhi masa depan murid-murid. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bisa dipercaya, dan mampu menggali potensi dan kekuatan mereka.

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan yang dapat diambil dari modul ini adalah bahwa pengambilan keputusan yang diambil oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran sangat mempengaruhi hal-hal yang berkaitan dengan murid. Filosofi pemikiran melihat KHD dengan filosofi Pratap Trilokanya. Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang pendidik juga mempengaruhi keputusan yang akan diambilnya serta pengambilan keputusan yang tepat dapat berdampak pada lingkungan yang positif, ramah lingkungan, aman dan nyaman. Keputusan yang diambil seorang guru, mempengaruhi pengajaran yang memerdekakan murid sehingga dapat membentuk karakter murid serta mempengaruhi kehidupannya di masa depan.

Penulis : Riyan Rinjani, M.Pd.

CGP Angkatan 11 Kab. Tasikmalaya



CARI TULISAN


PENGUMUMAN TERBARU

Akreditasi

JADWAL KEGIATAN


MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)

Tgl. 15/07/2024 | Pukul 12:00 am
s/d. 17/07/2024 | Pukul 12:00 am

Tempat: SMAN 1 CIKALONG

Penilaian Sumatif Akhir Semester (PSAS)

Tgl. 04/12/2023 | Pukul 12:00 am
s/d. 11/12/2023 | Pukul 12:00 am

Tempat: SMAN 1 CIKALONG

Pembagian Raport Semester Ganjil

Tgl. 22/12/2023 | Pukul 12:00 am
s/d. 22/12/2023 | Pukul 12:00 am

Tempat: SMAN 1 CIKALONG

LOGIN FORM



Lupa Password? | Register »

POLLING SINGKAT

Buku Tamu

RANDOM ARTIKEL

BERITA LAINNYA

RADOM PAGE

GALERI PHOTO

TUB 2 Pembukaan Lombid SMA Negeri 1 Cikalong

KONTAK KAMI